PEMIKIRAN TAUHID DAN ILMU KALAM MODERN (MUHAMMAD IQBAL DAN MUHAMMAD ABDUH)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian Ilmu Kalam banyak membahas mengenai Ketauhidan
(Ketuhanan), menyakini Tuhan yang Esa, dan menyakini akan sifat-sifat-Nya.
Allah SWT berfirman yang artinya : “Allah tidak beranak dan tidak pula
diperanakan (3) dan tidak ada sesuatu yang sama dengan Dia (4)” (QS. Al
Ikhlash ayat 3-4). Terdapat juga di dalam QS. Asy Syura ayat 7, QS. Al
Furqan ayat 59, QS. Al Fath ayat 10, dan masih banyak lagi ayat-ayat yang
membahas tentang dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntunan dan hal-hal lain yang
berkenaan dengan eksistensi Tuhan. Adapun Hadits Nabi SAW. tentang Ilmu
Kalam yaitu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. ia mengatakan
bahwa Rasulullah bersabda, “Orang-orang Yahudi akan terpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh
puluh golongan.”
Pada saat ini paham aliran Islam sudah mulai banyak bermunculan di
sekitar lingkungan kita yang terkadang dapat memicu pertikaian jika kita tidak
bijaksana dalam menyikapinya. Pasca Rasulullah SAW. wafat mulai banyak
aliran Islam yang bermunculan, dan itupun terus berlanjut beserta dengan
perkembangan yang dialami oleh masing-masing aliran tersebut. Hingga pada
masa modern pun aliran-aliran pemikiran Islam terus berkembang dan
bertambah.
Dalam makalah ini, kami memaparkan mengenai aliran Ilmu kalam
modern yang masih terasa perkembangannya saat ini. Fokus pembahasan
kami pada makalah ini adalah pemikiran kalam Muhammad Abduh dan
Muhammad Iqbal, dimana pemikiran mereka telah membawa perubahan bagi
perkembangan Islam dan tidak sedikit yang mengikutinya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1873. Beliau berasal dari
keluarga kasta Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad yang
terkenal saleh dalam beragama. Guru pertama beliau adalah ayahnya sendiri
kemudian beliau dimasukkan ke sebuah maktab untuk mempelajari AlQur’an.
1Setelah itu, beliau dimasukkan Scottish Mission School. Di bawah
bimbingan Mir Hasan, beliau diberi pelajaran agama, bahasa Arab, dan bahasa
Persia. Setelah menyelesaikan sekolahnya di Sialkot, belaiu pergi ke Lahore,
sebuah kota besar di India untuk melanjutkan belajarnya di Government
College, Di situ ia bertemu dengan Thomas Arnold, seorang orientalis yang
menjadi guru besar dalam bidang filsafat pada universitas tersebut.
2Ketika belajar di kota India, Beliau menawarkan beberapa konsep
pemikiran seperti, perlunya pengembangan ijtihad dan dinamisme Islam.
Pemikiran ini muncul sebagai bentuk ketidak sepakatnya terhadap
perkembangan dunia Islam hampir enam abad terakhir. Posisi umat Islam
mengalami kemunduran.
Pada perkembangan Islam pada abad enam terakhir, umat islam
bearada dalam lingkungan kejumudan yang disebabkan kehancuran Baghdad
sebagai simbol peradaban ilmu pengetahuan dan agama pada pertengahan
abad 13.
3Pada tahun 1905 setelah mendapat gelar M.A. di Govermen Collage,
Iqbal pergi ke Inggris untk belajar filsafat di Universitas Cambridge. Dua
tahun kemudian beliau pindak ke Munich, Jerman. Di Universitas ini, beliau
1. Drs. Abdul Rozak,M.Ag, Ilmu Kalam, hlm 219-220
2. Abdul Wahab Azzam,Iqbal: Siratuh wa Falsafah Wa Syi’ruh, Terj. Pustaka, Bandung, 1985, hml. 17
3. Abdillah F Hasan, Tokoh-Tokoh Mashur Dunia Islam, hlm 267-268.


memperoleh gelar Ph. D dalam tasawuf dengan disertasinya yang berjudul
The Development of Metaphysics in Persia (Perkembangan Metafisika di
Persia).
4 Beliau tinggal di Eropa kurang lebih selama tiga tahun.
Sekembalinya dari Munich, beliau menjadi advokat dan juga sebagai dosen.
Buku yang berjudul The Recontruction of Religius Thought in Islam adalah
kumpulan dari ceramah-ceramahnya sejak tahun 1982 dan merupakan
karyanya terbesar dalam bidang filsafat.
5Pada tahun 1930, beliau memasuki bidang politik dan menjadi ketua
konferensi tahunan Liga Muslim di Allahabad, kemudian pada tahun 1931
dan tahun 1992, beliau ikut dalam Konferensi Meja Bundar di London yang
membahas konstitusi baru bagi India. Pada bulan Oktober tahun 1933, beliau
di undang ke Afganistan untuk membicarakan pembentukan Universitas
Kabul. Pada tahun 1935, beliau jatuh sakit dan bertambah parah setelah
istrinya meninggal dunia pada tahun itu pula, dan beliau meninggal pada
tanggal 20 April 1935.
  

Biografi Muhammad Abduh
Syekh Muhammad Abduh, nama lengkapnya Muhammad bin Abduh
bin Hasan Khairullah. Beliau lahir di desa Mahallat Nashr kabupaten AlBuhairah (Mesir) pada tahun 1849 M. Beliau bukan berasal dari keturunan
yang kaya dan bukan pula keturunan bangsawan. Namun demikian, ayah
beliau di kenal sebagai orang terhormat yang suka memberi
pertolongan.
13Kekerasan yang diterapkan oleh penguasa-penguasa
Muhammad Ali dalam memungut pajak menyebabkan penduduk berpindahpindah tempat untuk menghindarinya, Abduh lahir pada kondisi yang penuh
dengan kecemasan ini. Mula-mula Abduh dikirim ayahnya ke Mesjid AlAhmadi Tanta, belakangan tempat ini menjadi pusat kebudayaan selain AlAzhar. Namun sistem pengajaran disana sangat menjengkelkannya sehingga
12H.A.R Gibb. Aliran-Aliran Modern Dalam Islam. Terjemahan Machnun Husein. Jakarta : Rajawali
Press.1995. Hlm. 1331-132
13Quraish shihab, study kritis tafsir Al.Manar. bandung : pustaka hidayah.1994.Hlm. 12
8
setelah 2 tahun disana, beliau memutuskan untuk kembali ke desanya dan
bertani seperti saudara-saudara serta kerabatnya. Ketika kembali ke desa,
beliau dinikahkan. Pada saat itu beliau berumur 16 tahun, semula beliau
bersikeras untuk tidak melanjutkan studinya, tetapi beliau kembali belajar atas
dorongan pamannya, Syekh Darwish, yang banyak mempengaruhi kehidupan
Abduh sebelum bertemu dengan Jamaluddin Al-Afghani. Atas jasanya itu,
Abduh berkata “Ia telah membebaskan ku dari penjara kebodohan (the prison
of ignorance) dan membimbing ku menuju ilmu pengetahuan”.
14Hasil gambar untuk universitas al azhar mesir Setelah menyelesaikan
studinya di bawah bimbingan pamannya, Abduh melanjutkan studi di AlAzhar pada bulan Februari 1866. Tahun 1871, Jamaluddin Al-Afghani tiba di
Mesir Ketika itu Abduh masih menjadi mahasiswa Al-Azhar menyambut
kedatangannya. Beliau selalu menghadiri pertemuan-pertemuan ilmiahnya dan
beliau pun menjadi murid kesayangan Al-Afghani. Al-Afghani pulalah yang
mendorong Abduh aktif menulis dalam bidang sosial dan politik. Artikelartikel pembaharuannya banyak dimuat pada surat kabar Al-Ahram di Kairo.
Setelah menyelesaikan studinya di Al-Azhar pada tahun 1877 dengan
gelar Alim, Abduh mulai mengajar di Al-Azhar, di Dar Al-Ulum dan di
rumahnya sendiri. Ketika Al-Afghani di usir dari Mesir pada tahun 1879
karena di tuduh mengadakan gerakan perlawanan terhadap Khedewi Taufiq,
Abduh juga di tuduh ikut campur didalamnya. Ia di buang ke luar dari kota
Kairo. Namun, pada tahun 1880, ia diperbolehkan kembali ke ibukota,
kemudian diangkat menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintahan Mesir
Al-Waqa’i Al-Mishriyyah.
Pada waktu itu kesadaran nasional Mesir mulai tampak dan di bawah
pimpinan Abduh, surat kabar resmi itu memuat artikel-artikel tentang
urgenitas nasional Mesir, di samping berita-berita resmi.
Setelah revolusi Urabi 1882 (yang berakhir dengan kegagalan),
Abduh, ketika itu masih memimpin surat kabar Al-Waqa’i, dituduh terlibat
14Abdul Razak dan Rosihon Anwar. Ilmu Kalam. Bandug : Pustaka Setia.2006.Hlm. 212
9
dalam revolusi besar tersebut sehingga pemerintah Mesir memutuskan untuk
mengasingkannya selama tiga tahun dengan memberikan hak kepadanya
untuk memilih tempat pengasingannya, dan Abduh memilih Suriah. Di Negeri
ini, beliau menetap selama setahun. Kemudian beliau menyusul gurunya AlAfghani yang ketika itu berada di Paris. Di sana mereka menerbitkan majalah
Al-Urwah al-Wusqa pada tahun 1884.
Karya-karyanya yang di buat di surat kabar banyak menghendaki
kebebasan berpikir dan modern. Pendapatnya mulai mengarah juga kepada
para fuqoha yang masih memperselisihkan masalah furuiyyah.
15Yang
bertujuan mendirikan Pan-Islam menentang penjajahan Barat, khususnya
Inggris. Tahun 1885, Abduh diutus oleh surat kabar tersebut ke Inggris untuk
menemui tokoh-tokoh negara itu yang bersimpati kepada rakyat Mesir. Tahun
1899, Muhammad Abduh diangkat menjadi Mufti Mesir. Kedudukan tinggi
itu dipegangnya sampai beliau menginggal dunia pada tahun 1905.
 
Hasil gambar untuk muhammad iqbal & muhammad abduh


Untuk Selengkapnya Bisa  Download

0 Response to "PEMIKIRAN TAUHID DAN ILMU KALAM MODERN (MUHAMMAD IQBAL DAN MUHAMMAD ABDUH)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel